When Mr. President overcomes unemployment and poorness
Mr. President: Ketika Tukil Memimpin Negara
Kamis, 23 Desember 2010
Sabtu, 27 November 2010
Sabtu, 20 November 2010
Jumat, 12 November 2010
Weekend Reading: Mr. President
Contents
PASAL 1: KRISIS YANG KETERLALUAN
PASAL 2: PEMILU YANG ANEH
PASAL 3: PEMBERONTAKAN KONYOL (PEMBERONTAKAN 30 S PK MIE)
PASAL 4: RAPAT ANEH-ANEH MENGHANYUTKAN
PASAL 5: DISASTER, TOLOOOOOOOOOOOOOOOOONG!!!
PASAL 6: MASALAH-MASALAH ANEH YANG MEMBINGUNGKAN
PASAL 7: LAKSANAKAN ATAU MATI, BUNG! (LAST TIME TO WIN)
Yuan Acitra
Minggu, 07 November 2010
Ketika Mr. Presiden (Tukil) dan Wapres (Aral Petirpun) menghadapi bencana
Ketika Mr. Presiden (Tukil) dan Wapres (Aral Petirpun) menghadapi bencana
Sumber: Pasal 5: Disaster, tolooooooong!!!
Rabu, 03 November 2010
For special characters
For special characters:
Tukil
Aral Petirpun
Lola Mana
Sri Terlalu Mulianya
Budiana
Gas Door!
Besarwati
Papa Loreng
Sah Biji
Nuril Top “Markotop” Bgt
Ray Surya Tenggelam
Bagak Irama
Hura-Hura Clinton
And many more “intellectual” figures
Keep rockin’ in the novel
Label:
ariel peterpan,
barack obama,
budiono,
gus dur,
hillary clinton,
luna maya,
mama lauren,
megawati,
nurdin m. top,
presiden,
roy suryo,
sri mulyani,
syekh puji,
tokoh pemerintah,
tukul,
wakil presiden
Senin, 01 November 2010
Mr. President: Ketika Tukil Memimpin Negara
Judul buku: Mr. President: Ketika Tukil Memimpin Negara
Penulis: Yuan Acitra
Penerbit: Ufuk Publishing House (Ufuk Press), Jakarta
Cetakan pertama: Oktober 2010
Tebal: 188 halaman
Penulis: Yuan Acitra
Penerbit: Ufuk Publishing House (Ufuk Press), Jakarta
Cetakan pertama: Oktober 2010
Tebal: 188 halaman
Harga: Rp29.900
Sinopsis:
Apa jadinya jika seorang pelawak bernama Tukil memimpin negara?
Di suatu masa, negara Crazinesia mengalami krisis berat yang terkenal dengan sebutan “Goat Depression”. Pemerintah tidak bisa mengatasi krisis tersebut, sehingga masyarakat dan mahapelajar menuntut agar presiden di kala itu turun. Presiden dan wakilnya tidak kuat menghadapi tekanan krisis dan tekanan dari masyarakat yang memaksa mereka harus turun tahta. Karena turunnya presiden dan wakilnya, negara itu mengadakan pemilu untuk memilih pemimpin baru. Dan gawatnya, hanya empat orang yang mencalonkan diri, karena tak ada orang yang berani menjadi presiden dan wakil presiden di kala itu. Nama-nama orang tersebut adalah Aral Petirpun, Lola Mana, Sri Terlalu Mulianya, dan Tukil. Dengan segala keanehan pemilu, ternyata dimenangkan oleh Tukil yang menjadi Presiden Crazinesia. Tukil dulunya adalah pelawak yang hanya pernah memenangkan lomba lawak tujuh belasan. Di tangan Tukil ini pemerintahan akan dilanjutkan. Bagaimanakah nasib Crazinesia di tangan Tukil? Buku ini akan memaparkan secara aneh, konyol, dan “hebat” kiprah Sang Presiden.
Langganan:
Postingan (Atom)